Kurikulum Merdeka: kurikulum ini mendorong eksplorasi inovasi dan kreativitas sehingga siswa bebas mengembangkan potensi mereka.
Pendekatan yang dipilih perlu memberikan ruang untuk peserta didik mengalami proses mengamati, mengeksplorasi, dan memberikan alternatif solusi terhadap isu yang dipelajari.
Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan karakteristik satuan pendidikan, atau memodifikasi dan/atau menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah.
Tujuan Pembelajaran (Understanding aims) dalam ATP cenderung bersifat umum/luas. Penyusunan perencanaan pembelajaran lingkup kelas merujuk pada tujuan pembelajaran di dalam ATP. Selain itu, pendidik dapat mempertimbangkan kebutuhan dan minat anak, karakteristik satuan pendidikan, dan sosial budaya daerah untuk menyusun kegiatan pembelajaran yang ada dalam perencanaan pembelajaran.
Kurikulum 2013: kurikulum memiliki batasan sehingga siswa juga kurang bebas mengeksplorasi inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran.
Profil pelajar Pancasila merupakan penyempurnaan dari PPK dengan memasukkan unsur-unsur yang terdapat dalam 18 nilai Pancasila dan 5 nilai utama PPK ke dalam elemen dan/atau subelemen dari dimensi profil pelajar Pancasila dan dijadikan sebagai hasil akhir yang diharapkan dari pembelajaran di satuan pendidikan.
Kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan untuk pembelajaran dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada struktur kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah. Kurikulum satuan pendidikan yang dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah.
Satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 dapat melakukan projek penguatan profil pelajar Pancasila bila satuan pendidikan dapat menyesuaikan pengelolaan waktu di luar jam intrakurikuler yang disepakati bersama peserta didik dan berkolaborasi antar Expert.
Pendidik dapat melakukan asesmen sumatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Asesmen sumatif pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan.
Pembelajaran terdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kompetensi masing-masing peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pelaporan secara tertulis diberikan kepada orang tua minimal sekali untuk setiap 6 bulan, sedangkan pelaporan secara lisan dapat diberikan sesuai kebutuhan.
Bentuk pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak yang dilaporkan kepada orang tua dilengkapi dengan lampiran hasil portofolio.
Strategi pelaksanaan qqcuan BK perlu dirancang secara komprehensif untuk menjawab kebutuhan peserta didik dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki satuan pendidikan.Desain strategi ini dapat berupa plan baru, penguatan system yang ada, atau mengubah software yang ada dengan tujuan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Layanan BK dilakukan dengan memahami peserta didik sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya, dan perlu ada strategi diferensiasi untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam.
Selain cara tersebut, satuan pendidikan juga dapat menentukan alokasi SKK setiap mata pelajaran sesuai kebutuhan/karakteristik peserta didik dan satuan pendidikannya.